Kanalbhayangkara.com (Puspen TNI) | Code For Unplanned Encounters At Sea (CUES) dan Guidelines For Air Military Encounters (GAME) penting untuk mengatur permasalahan dan kejadian antara kapal dan
pesawat militer satu negara dengan negara yg lain agar tidak meningkatkan ketegangan antara
kedua negara serta menegaskan kembali komitmen menyelesaikan perselisihan melalui cara
damai tanpa menggunakan ancaman atau penggunaan kekuatan sesuai dengan prinsip-prinsip
hukum Internasional yang diakui secara internasional/universal, termasuk Konvensi Perserikatan
Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut (UNCLOS 82).
Demikian disampaikan Kepala Pusjianstralitbang TNI, Brigadir Jenderal TNI A.Z.R. Dondokambey,
S.E., M.Han., pada workshop Track II Network of ASEAN Defence and Security Institutions (NADI)
Singapura secara virtual melalui video teleconference, bertempat di Auditorium Pusjianstralitbang
TNI, Jalan Kebon Sirih No. 42, Jakarta Pusat.
Kapusjianstralitbang TNI juga menyampaikan bahwa CUES dan GAME adalah bagian dari
Confidence Building Measures (CBMs) sebagai suatu instrument dalam hubungan Internasional
untuk menekan, mencegah, atau menyelesaikan ketidakpastian diantara negara yang bermasalah
atau berpotensi bermasalah.
“CBMs dirancang untuk mencegah eskalasi permusuhan dan membangun rasa saling percaya,
sehingga pelaksanaan CBMs menjadi suatu keharusan demi tercapainya stabilitas keamanan
regional”, tegas Kapusjianstralitbang TNI.
Workshop digelar selama dua hari (20 s.d. 21Juli 2022) dihadiri oleh 13 lembaga think-tank
pertahanan dari 10 Negara Anggota ASEAN, dengan Singapura sebagai tuan rumah dan
diselenggarakan oleh S. Rajaratnam School of International Studies (RSIS), Nanyang
Technological University (NTU). Bertindak sebagai Ketua Sidang (Chairman), adalah mantan
Sekretaris Jenderal ASEAN, Ambassador Ong Keng Yong, yang kini menjabat Executive Deputy
Chairman, RSIS.
Siaran Pers Nomor : SP-74/VII/2022/Peninter
Jakarta, 21 Juli 2022
Autentikasi:
Kabidpeninter Puspen TNI Kolonel Arh Wieng Pranoto, S.Sos.